KAMPUNG UMUAF
Kampung
Umuaf adalah salah satu kampung yang berada di Distrik (Kecamatan) Web
Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Kampung ini berpenghuni 265 jiwa dari 43 KK.
Kampung Umuaf adalah ibukota dari Distrik Web sehingga kondisinya jauh lebih
baik dengan kampung-kampung lain di sekitarnya.
Gambar 1. Jalan di Kampung Umuaf
Kampung Umuaf terletak
diantara tiga kampung yang mengelilinginya, yaitu Kampung Yuruf, Yambrab, dan
Kampung Somografi. Untuk kampung Somografi adalah kampung yang paling berdekatan dengan negara Papua New
Guinea. Kampung Umuaf berada di pegunungan dan di keliling oleh bukit-bukit,
cuacapun cukup sejuk di daerah ini. Kampung ini dipimpin oleh Cristian Pray
selaku Kepala Kampung atau setingkat Kepala Desa. Kepala Desa biasanya mengurus
atau mengkoordinir masyarakat dalam segala kegiatan di dalam ataupun di luar
kampung, serta mengelola dana-dana dari pemerintah daerah ataupun pusat. Segala
hal atau urusan biasanya di musyawarahkan di Balai Kampung yang berada di
tengah kampung. Selain kepala kampung ada juga ketua adat atau disebut ondoafi.
Masyarakat disini masih mengenal dengan masalah leluhur atau hal-hal gaib.
Misalkan saja, jika ingin mendulang emas di kepala sungai Kali Em harus meminta
izin terlebih dahulu kepada ondoafi ataupun kepala kampung, karena jika tidak
akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan emas yang didapat bisa berubah
menjadi pasir ketika sesampainya di rumah. Biasanya masalah-masalah tersebut
didiskusikan dengan ketua adat atau ondoafi kampung Umuaf. Namun kebanyakan
masyarakat kampung umuaf telah hidup modern dan materialistis karena telah
mengenal uang dan banyak diantara mereka yang sering pergi ke Kota. Di
sepanjang kampung Umuaf ini mengalir sungai yang mereka sebut dengan Kali Em.
Sungai ini membawa butiran-butiran emas yang bercampur dengan pasir di
pinggiran kali.
Gambar 2. Balai Kampung Umuaf
Gambar 3. Posyandu di Kampung Umuaf
Gambar 4. Kali Em
Masyarakat
Kampung Umuaf mudah mengakses pelayanan kesehatan karena dekat dengan PUSKESMAS.
Fasilitas listrik belum bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, hanya beberapa
warga saja yang bisa mengakses listrik dengan genset (generator set) ataupun
solar sel (tenaga surya). Persediaan air bersih untuk saat ini belum tersedia
dengan baik, Masyarakat umumnya menampung air hujan untuk minum dan air sungai
untuk MCK.
Perumahan
masyarakat masih semi-permanen, yaitu perumahan dari dana BK3 atau PNPM.
Keadaan kampung tampak kurang enak dipandang dan rumah-rumah belum ditata dengan baik dan teratur. Kondisi
masyarakat umumnya sehat. Penyakit yang sering dialami adalah batuk beringus
dan malaria. Malaria sering menyerang orang dewasa sedangkan kalangan anak-anak
adalah batuk beringus dan gatal-gatal. Tetapi ada juga beberapa warga masih
banyak yang terkena penyakit kulit berupa panu dan koreng.
Gambar 5. Perumahan warga Kampung Umuaf
Selain
PUSKESMAS fasilitas penunjang yang lain adalah terdapatnya POS TNI perbatasan
RI-PNG. Mereka bertugas melayani dan membantu masyarakat kampung Umuaf. Kantor
dan perumahan Koramil juga ada di kampung ini. Namun sangat disayangkan
perumahan dan kantor tersebut terkesan tidak terurus karena sering ditinggalkan
oleh para TNI yang bertugas di Koramil tersebut.
Gambar 6. Koramil 1701-07-Web
Gambar 7. Pos TNI Perbatasan RI-PNG
Terdapat
juga Polsek yang dilengkapi dengan asrama polisi. Saat ini Polsek Web sering
dihuni semenjak jalan menuju Kampung Umuaf sudah mulai dibangun dengan pengeras
walaupun belum dilapisi aspal. Karena dahulu jika ingin menuju ke kampung Umuaf
harus ditempuh dengan jalur udara ataupun jalur darat yang memakan waktu
berhari-hari. Itu mengapa kampung ini masih dibilang sepi walaupun berperan
sebagai pusat distrik Web. Sebenarnya terdapat rumah dinas Distrik dan kantor
distrik di Kampung Umuaf, namun keadaannya kosong tak terurus dan tak
berpenghuni.
Gambar 8. Kantor Polisi Sektor
(Polsek) Web
Gambar 9. Kantor Distrik Web
Penunjang
di bidang keagamaan adalah terdapatnya Gereja dan Pastoran / Paroki Santo
Bonifasius. Mayoritas warga di kampung ini adalah beragama Katolik. Pastoran
Santo Bonifasius dipimpin atau dibina oleh Keusukupan Jayapura. Tokoh agama
yang tinggal di pastoran tersbut adalah pastor atau biasa dipanggil pater oleh masyarakat.
Pastor yang berada di pastoran ini adalah Pastor Willy. Beliau bertugas selama
tiga tahun yang berasal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Namun masa
tugasnya akan segera berakhir dan digantikan oleh Pastor Vellix di Bulan
November yang sama-sama juga berasal dari Nusa Tenggara Timur.
Gambar. Paroki St. Bonifasius
Untuk
memudahkan akses ke kota, terdapat mobil sewaan atau taksi milik Bapak Darius (Dani) yang merupakan Ketua Dewan Paroki Santo Bonifasius Ubrub. Taksi disini bukan seperti taksi di kota-kota besar. Mobil
jenis kijang super yang biasa dijadikan taksi di Papua ini. Mobil tersebut
biasa berangkat jam delapan pagi dari Umuaf untuk turun ke kota Arso ataupun
Abepura. Harga satu kali naik taksi adalah Rp. 250.000,- per penumpang ataupun
carter untuk satu mobil sebesar Rp. 2.500.000,-. Terdapat juga beberapa kios di
kampung ini. Jadi warga tidak begitu susah untuk mendapatkan bahan-bahan
makanan yang bersifat industri.
Gambar. Kios (Warung) di Kampung Umuaf
Gambar. Mobil sewaan milik Ketua
Dewan Paroki ST. Bonifasius Ubrub
PETA KAMPUNG UMUAF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar